Ditulis oleh : Sairin, S.P, M.M.
Kelompok Tani Hutan (KTH) merupakn salah satu sasaran utama pembinaan Penyuluh Kehutanan yang harus dilakukan. Pembinaan kelompok yang dilakukan adalah semata -mata untuk menuju kelompok yang mandiri. Untuk mencapai tujuan kelompok yang mandiri, harus melalui tingkatan atau klas kelompok. Klas kelompok mulai dari kelompok pemula, trus Madya, dan utama dan mandiri.
Kelompok Tani Hutan (KTH) Pemula diawali dari pembentukan kelompok dan menata aspek kelembagaanya. Aspek kelembagaan ini sangat penting karena menjadi dasar kuatnya kelompok. Struktur organisasi kelompok harus dipilih orang orang yang benar-benar kompeten dibidangnya. Ketua, sekretaris, bendahara dan seksi seksi harus orang- orang yang menguasai dibidangnya.
Kelompok Tani Hutan (KTH) Madya adalah kelompok yang secara aspek kelembagaan sudah berjalan baik, dan mempunyai aspek usaha kelompok sudah berjalan . Aspek usaha ini harus di sesuaikan dengan kondisi wilayah setempat, dan prospek usaha kedepan. Kondisi wilayah atau keadaan lingkungan sangat mendukung yaitu anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) tersebut berusaha atau bercocok tanam atau komoditas yang diusahakan. Suatu contoh adalah Kelompok Tani Hutan (KTH) Arga Lestari di Desa Selu Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo bergerak atau usaha bercocok tanam, atau komoditas yang diusahakan mayoritas adalah pengembangan pinus rakyat, dan agroforestri serta peengembangan pakan ternak, dan yang lagi di usahakan saat ini adalah pengembangan lebah madu klanceng.
Pengembangan lebah madu klanceng ini diusahakan hampir disetiap pengurus kelompok. Pengembangan lebah klanceng ini dipilih sebagai salah satu usaha kelompok, karena dipandang mudah dalam perawatan seta budidayanya, serta melimpahnya persediaan pakan. Salah satu unsur yang sangat menentukan keberhasilan usaha lebah klanceng adalah persediaan pakan. Persediaan pakan yang melimpah dan berbagai jenis pakan akan memudahkan atau membuat lebah tersebut akan krasan atau betah tinggal di stupnya, sebaliknya bila pakan lebah tersebut kurang, niscaya lebah akan segera atau cepet pergi mencari pakan yang ada di lain tempat.
Pemanenan Lebah Madu berupa madu di Kelompok Tani Hutan (KTH) Arga Lestari dilakukan pada saat stup dalam keadaan sudah terisi madu, pengambilan madu tidak harus di habiskan waktu pemanenan tersebut, agar lebh tidak stres. Musim bunga.adalah musim yang tepet untuk memanen lebah madu tersebut. Karena pada waktu musim bunga akn berpengaruh pada rasa dan jumlah madu yang di hasilkan.
Keadaan stup lebah madu klanceng di Kelompok Tani Hutan (KTH) Arga Lestari cukup banyak, hampir mencapai seratus stup. Sehingga untuk pemanenannya bisa dilakukan secara bergantian, sesuai permintaan pembeli dan persedian stup yang sudah siap di panen. Bila musim panen raya stok madu klanceng bisa melimpah dan di stok di sekretariat Kelompok Tani Hutan (KTH). (hpw)