Oleh : Untung Wahono, SP (Penyuluh Kehutanan)
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Dalam arti yang sempit konservasi tanah diartikan sebagai upaya mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi.
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Dalam arti yang sempit konservasi tanah diartikan sebagai upaya mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi.
Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk pertanian seefisien mungkin dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak dan terdapat cukup air pada waktu musim kemarau.
Teknis konservasi tanah secara vegetatif adalah setiap pemanfaatan tanaman / vegetasi maupun sisa-sisa tanaman sebagai media pelindung tanah dari erosi, penghambat laju aliran permukaan, peningkatan kandungan lengas tanah serta perbaikan sifat-sifat tanah, baik sifat fisik kimia maupun biologi.
Tanaman ataupun sisa-sisa tanaman berfungsi sebagai pelindung tanah terhadap daya pukulan butir air hujan maupun terhadap daya angkut air aliran permukaan (run off) serta meningkatkan peresapan air kedalam tanah.
Penutupan lahan oleh seresah dan tajuk mengurangi evaporasi,Disamping itu dapat meningatkan aktifitas mikroorganisme yang mengakibatkan peningkatan porositas tanah, sehingga mempebesar jumlah infiltrasi dan mencegah terjadinya erosi.
Fungsi lain daripada vegetasi berupa tanaman kehutanan yang tak kalah pentingnya yaitu memiliki nilai ekonomi sehingga dapat menambah penghasilan petani
Gliriside (Glicidia sepium) adalah jenis tanaman yang ditanam masyarakat sebagai HMT dimana tanaman tersebut sering digunakan sebagai tanaman pagar. Gliriside merupakan tanaman dari jenis legum yang memiliki karakteristik cepat tumbuh, evergreen, dan daunnya relative disukai oleh hewan ternak.
Daun-daun dan rantingnya yang hijau juga dimanfaatkan sebagai mulsa atau pupuk hijau untuk memperbaiki kesuburan tanah Gliricidia sepium adalah pohon serbaguna dan cepat tumbuh yang disukai petani untuk pagar hidup, bahan bakar, pakan ternak, pupuk hijau, peneduh, penunjang tanaman, dan pengendalian erosi.
Ketika digunakan sebagai mulsa atau pupuk hijau, dedaunan yang kaya nitrogen akan meningkatkan produksi tanaman melalui penambahan unsur hara, pengendalian gulma, konservasi kelembapan, dan penurunan suhu tanah. Biomassa daun biasanya dihasilkan dari pagar tanaman atau pagar di sekitar atau di area pertanaman. . Pagar tanaman digunakan pada lahan pertanian miring untuk pengendalian erosi dan pembentukan teras pasif. Pengelolaan tanaman pagar harus meminimalkan persaingan dengan tanaman.
Gliricidia digunakan sebagai peneduh teh, kopi dan coklat; dan sebagai penunjang singkong, ubi, vanili, merica, dan markisa. Tanaman ini juga mendapat manfaat dari sifat perbaikan tanah yang dimiliki oleh glirisidia. Kehadiran glirisidia di lahan pertanian mengurangi timbulnya beberapa serangan jamur dan serangga (Glover 1989, Stewart 1996). Bunga adalah makanan lebah. Daun dan bunga yang dimasak digunakan sebagai makanan manusia. Gliricidia digunakan untuk membuat obat-obatan, rodentisida dan insektisida. Ini juga digunakan sebagai penahan angin dan hiasan.
Spesies ini mudah diperbanyak dengan cara stek atau biji. Stek berukuran besar, panjang 1 hingga 2,5 m dan diameter 6 cm, dibuat dari cabang yang berumur 1,5 hingga 2,0 tahun. Stek kecil berukuran panjang 30 sampai 50 cm dan dibuat dari cabang berumur 6 sampai 12 bulan. Cabang yang digunakan untuk stek harus lurus dan sehat, serta tanpa cabang samping. Bagian atas potongan harus dipotong miring untuk mencegah pengumpulan air dan pembusukan selanjutnya. Kulit batang pada bagian bawah potongan harus digores hingga ke kambium dengan pisau tajam untuk mendorong perakaran.