Optimalisasi Potensi Biofarmaka dan Ecoensym Gula Aren, FOLU NET SINK 2030 RBC Norwegia, KTH Aren Lestari, Desa Temon, Kecamatan Arjosari, PACITAN

oleh : SUKARMI, SP

FOLU Net Sink merupakan kondisi di mana sektor lahan dan hutan menyerap lebih banyak
emisi karbon ketimbang yang dikeluarkan. FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang
ingin dicapai melalui penurunan emisi GRK dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan
dengan kondisi di mana tingkat serapan sama atau lebih tinggi dari tingkat emisi.Adapun,
proyeksi target FOLU Net Sink 2030 adalah angka Net Sink 140 juta ton CO2eq atau emisi
negatif sebesar 140 juta ton CO2eq.

Dalam siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
menjelaskan bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lain (AFOLU) juga
sektor energi akan sangat menentukan arah yang akan dituju pada tahun 2050.
Melalui scenario LCCP (Low Carbon Compatible with Paris Agreement), secara nasional
Indonesia akan mencapai peaking pada tahun 2030 dengan sektor FOLU sudah mulai net
sink.

Salah satu kegiatan program Folu Net sink yang telah dilaksanakan di Kelompok Tani Hutan
(KTH) Aren Lestari Desa Temon Kec. Arjosari Kab. Pacitan Prov. Jawa Timur yang di
dampingi oleh Penyuluh Kehutanan CDK Wilayah Pacitan adalah : Optimalisasi Potensi
Biofarmaka dan Ecoenzym Gula aren yaitu Pembuatan Bubuk Instan Temulawak sebagai
tanaman bawah tegakan dan Pembuatan Ecoenzym dengan narasumber oleh Bpk Joko
dan Ibu Laily yang dihadiri oleh anggota KTH Aren Lestari dengan hasil sebagai berikut :

Pembuatan bubuk instan temulawak dapat dilakukan dengan beberapa tahap:

Tahap Pembuatan Bubuk Instan Temulawak

  1. Pemilihan Bahan Baku: Pilih temulawak yang segar dan berkualitas untuk memastikan
    kualitas bubuk instan yang dihasilkan.
  2. Pembersihan: Bersihkan temulawak dari kotoran dan bagian yang tidak diinginkan.
  3. Pengeringan: Keringkan temulawak dengan cara dijemur atau menggunakan mesin
    pengering untuk mengurangi kadar air.
  4. Penggilingan: Giling temulawak yang telah kering menjadi bubuk halus.
  5. Pencampuran: Campurkan bubuk temulawak dengan bahan tambahan lain seperti
    maltodekstrin atau gula untuk meningkatkan kelarutan dan rasa.
  6. Pengemasan: Kemaskan bubuk instan temulawak dalam wadah yang tertutup rapat
    untuk menjaga kualitas dan kesegarannya.

Manfaat Bubuk Instan Temulawak

  1. Mudah Digunakan: Bubuk instan temulawak dapat dengan mudah dilarutkan dalam air
    panas untuk membuat minuman yang sehat.
  2. Kaya akan Nutrisi: Temulawak kaya akan nutrisi seperti kurkumin yang memiliki sifat antiinflamasi
    dan antioksidan.
  3. Dapat Membantu Pencernaan: Temulawak dapat membantu meningkatkan fungsi pencernaan dan mengurangi gejala gangguan pencernaan.

Tips Pembuatan Bubuk Instan Temulawak

  1. Pilih Bahan Baku yang Berkualitas: Pastikan temulawak yang digunakan segar dan
    berkualitas untuk menghasilkan bubuk instan yang baik.
  2. Atur Kadar Air yang Tepat: Pastikan kadar air temulawak yang dikeringkan tepat untuk
    menghasilkan bubuk instan yang berkualitas.
  3. Gunakan Bahan Tambahan yang Tepat: Pilih bahan tambahan yang sesuai untuk
    meningkatkan kelarutan dan rasa bubuk instan temulawak.

Pembuatan eco-enzyme dapat dilakukan dengan beberapa tahap:

Tahap Pembuatan Eco-Enzyme

  1. Pemilihan Bahan Baku: Pilih bahan organik seperti kulit buah, sayuran, atau limbah dapur
    lainnya yang kaya akan nutrisi.
  2. Pencampuran: Campurkan bahan organik dengan gula merah dan air dalam
    perbandingan yang tepat (biasanya 3:1:10 untuk bahan organik:gula:air).
  3. Fermentasi: Biarkan campuran tersebut difermentasi selama beberapa bulan (biasanya
    3-6 bulan) dalam wadah tertutup untuk menghasilkan enzim yang bermanfaat.
  4. Penyaringan: Setelah proses fermentasi selesai, saring cairan eco-enzyme dari residu
    padat.
  5. Penggunaan: Eco-enzyme dapat digunakan sebagai pupuk organik, pestisida alami, atau
    pembersih lingkungan.

Manfaat Eco-Enzyme

  1. Mengurangi Limbah: Eco-enzyme dapat membantu mengurangi volume limbah organik
    dengan menggunakannya sebagai bahan baku.
  2. Pupuk Alami: Eco-enzyme kaya akan nutrisi yang dapat digunakan sebagai pupuk alami
    untuk tanaman.
  3. Pestisida Alami: Eco-enzyme dapat digunakan sebagai pestisida alami untuk
    mengendalikan hama tanaman.
  4. Ramah Lingkungan: Pembuatan dan penggunaan eco-enzyme merupakan praktik yang
    ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Tips Pembuatan Eco-Enzyme

  1. Pilih Bahan Baku yang Segar: Pastikan bahan organik yang digunakan segar dan bebas
    dari bahan kimia berbahaya.
  2. Atur Perbandingan yang Tepat: Pastikan perbandingan antara bahan organik, gula, dan
    air tepat untuk menghasilkan eco-enzyme yang berkualitas.
  3. Simpan dengan Benar: Simpan eco-enzyme dalam wadah tertutup dan jauhkan dari sinar
    matahari langsung untuk menjaga kualitasnya.
    Demikian kegiatan ini semoga bisa menambah wawasan para anggota Kelompok Tani
    Hutan (KTH ) Aren Lestari Desa Temon Kec. Arjosari Kab. Pacitan Prov. Jawa Timur .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *